Kalau kita membicarakan tentang “Pasukan Elit” pasti pikiran kita langsung tertuju pada pasukan pasukan elit yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) seperti Komando Pasukan Khusus atau Kopassus nya TNI Angkatan Darat, atau mungkin Komando Pasukan Katak (Kopaska) nya TNI Angkatan Laut, atau mungkin Korps Pasukan Khas (Paskhas) nya TNI Angkatan Udara dan mungkin akan terpikir Brigade Mobile (Brimob) atau Detasemen Khusus 88 Anti Teror milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang selalu muncul di TV di awal awal tahun 2000 ketika kasus bom bali dan pengangkapan teroris Dr. Azhari ataupun kasus terorisme yang lain yang sering muncul di berita televisi. Tapi apakah kalian tahu bahwa Perusahaan Listrik Negara atau PLN yang menyediakan listrik buat kita ini mempunyai pasukan elitnya sendiri? Iya anda tidak salah baca bahwa PLN mempunyai pasukan elit yang dinamakan Pasukan PDKB. Ayo kita bahas mengenai PDKB dalam artikel ini.
Karena kebutuhan listrik yang sudah sangat tinggi di Masyarakat, saat listrik mengalami pemadaman pasti masyarakat akan protes dan mengeluh kepada PLN, padahal pemadaman listrik selain merugikan masyarakat pengguna listrik, juga merupakan suatu kerugian untuk PLN, karena dengan terjadinya pemadaman listrik berarti PLN tidak bisa menjual listriknya kepada pelanggan yang artinya berkurangnya keuntungan penjualan yang didapat oleh PLN dan berdampak pada kinerja penjualan PLN yang menurun. Pemadaman listrik dapat terjadi akibat adanya gangguan listrik akibat peralatan atau gangguan dari luar, ataupun adanya pemeliharaan peralatan jaringan listrik yang perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala yang mengharuskan matinya jaringan listrik.
Karena kebutuhan akan kehandalan dan kontinuitas penyaluran listrik dimana pemadaman listrik akan sangat berdampak pada PLN maupun masyarakat, maka dibentuklah tim atau pasukan pemeliharaan jaringan listrik yang dapat bekerja dalam keadaan listrik menyala atau dalam keadaan bertegangan. Tim ini dinamakan Pasukan PDKB atau Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. Tim PDKB bekerja dengan keadaan listrik menyala atau tidak dilakukan pemadaman sehingga kehandalan dan kontinuitas penyaluran listrik kepada pelanggan listrik tetap terjaga. Seperti yang kita tahu listrik bukan suatu hal yang main-main, dimana jika kita tersentuh listrik apalagi dengan tegangan yang tinggi taruhannya nyawa, begitulah resiko pekerjaan tim PDKB dimana beresiko dengan kematian karena bekerja dengan listrik yang bertegangan diatas 20.000 Volt. Karena resiko pekerjaan yang sangat berbahaya, maka tim PDKB merupakan pasukan elit yang sudah terlatih dan mempunyai sertifikasi di bidangnya. Kepatuhan mereka dalam menjalankan pekerjaan sesuai standar atau SOP dan dengan memakai peralatan yang memadai serta aman / safety adalah suatu keharusan yang dijalankan oleh tim PDKB.
Tim PDKB di PLN sudah mulai disiapkan sejak tahun 1974 dan resmi berdiri pada tanggal 10 November 1993 di PLN Udiklat Semarang yang saat ini bernama PLN UPDL Semarang. Sesuai dengan pembagian unit di PLN yang mengikuti sistem penyaluran tenaga listrik, maka tim PDKB dibagi menjadi PDKB Transmisi dan Gardu Induk yang berada dibawah PLN Unit Pelaksana Transmisi (PLN UPT) yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pemeliharaan PDKB di Gardu Induk, dan Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi (TT) dan Jaringan Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi (TET), serta PDKB Distribusi yang berada dibawah PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (PLN UP3) yang bertanggung jawab pada pemeliharaan jaringan Tegangan Menengah (TM) dan Tegangan Rendah (TR). Pada PLN UP3, tim PDKB dipimpin oleh Supervisor atau Tim Leader (TL) PDKB yang dibawahi oleh Assistant Manager Jaringan UP3.
Pekerjaan yang dilakukan oleh tim PDKB diantaranya adalah :
- Pemeliharaan Isolator
- Pemeliharaan CO dan Arrester
- Pemeliharaan Jamper
- Pemeliharaan Travers
- Pemeliharaan Konduktor
- Pemeliharaan Tiang Listrik
- Pemeliharaan Transformator
- Pemeliharaan Peralatan lainnya pada jaringan
- Membuat Sambungan Baru dan Perubahan Konstruksi Jaringan.
Pemeliharaan diatas mencakup pada penggantian dan/atau pembersihan atau cleaning. Tim PDKB pastinya dilengkapi oleh peralatan safety yang memadai dalam mencegah bahaya tersengat aliran listrik dan bekerja dengan mematuhi prosedur K3 yang sudah ditetapkan.
Metode Pekerjaan PDKB dibagi menjadi metode sentuh langsung, metode berjarak / galah isolasi, dan metode potensial.
- Metode berjarak menggunakan peralatan khusus yang sudah di modifikasi salah satunya adalah galah isolasi untuk menyentuh titik bertegangan dan biasanya menggunakan tangga untuk mencapai dekat titik bertegangan.
- Metode Sentuh Langsung adalah metode dimana operator pemeliharaan menyentuh langsung titik yang bertegangan, tentu dengan sarung tangan dan peralatan yang safety dan menggunakan crane yang dapat menahan tegangan listrik, metode ini 3 kali lebih cepat dari metode berjarak.
- Metode potensial adalah Petugas PDKB yang dilengkapi dengan peralatan APD dan peralatan, dan diposisikan memiliki potensial yang sama dengan jaringan listrik dalam melakukan pemeliharaan dalam keadaan bertegangan. Metode ini hampir mirip dengan metode sentuh langsung namun operator tidak menaiki crane. Biasanya dilakukan di PDKB Transmisi.
Tim PDKB yang dimiliki oleh PLN sangat bermanfaat sekali dalam kehandalan penyaluran listrik kepada pelanggan, selain itu manfaat dari adanya tim PDKB adalah:
- Meningkatkan Pelayanan Energi Listrik terhadap Costumer PLN yaitu Masyarakat.
- Melakukan Preventive Maintenance yaitu suatu pengamatan secara sistematik dan analisis teknik guna menjamin berfungsinya peralatan dan memperpanjang umur peralatan tersebut.
- Meningkatkan Jaminan Keselatan (Safety First) terhadapat semua pekerja kelistrikan (Linesman).
- Mempermudah prosedur operasi jaringan listrik
- Pekerjaan tidak dibatasi oleh waktu.
- Investasi Peralatan dapat segera kembali dalam waktu relatif pendek.
Tim PDKB PLN memiliki logo sendiri dan biasanya tim PDKB melakukan kegiatan bersama antar unit sesama tim PDKB untuk sharing terkait pekerjaan tim PDKB.
Sekian tentang pasukan elit milik PT. PLN (Persero), semoga dapat menambah wawasan kita semua. Terimakasih.